Selasa, 20 Oktober 2015

Istri Yang Tertukar

Pulang kerja, Denny melihat selembar undangan warna keemasan terletak di atas meja. Tp dia mengacuhkannya, krn lbh tertarik pd teh hangat dan gorengan yg telah di siapkan istrinya, Caty. Sementara, di kamar, dia mendengar suara Bintang, anaknya sedang bernyanyi2 kecil.

Tak lama, Caty keluar dr kamar dan memeluk Denny dr belakang, "Mas pulang kok bilang2 siyh?" tny nya manja. Denny hanya tersenyum dan mengecup kening istrinya.

"Udah baca undangan dr bude, belum?" tny Caty duduk di sebelah Denny.


"Bude yg mana nih? Budemu kan banyak." komentar Denny tertawa.

"Ish... Lima kok banyak?" gerutu Caty manyun, "Bude Lala, yg di Jakarta. Sabtu ini anaknya yg paling bungsu nikah. Namanya Ivan, sepupuku itu loh. Msh ingat kan??"

Denny mikir sejenak, "Oh, yg anaknya rada autis gitu kan?"

Caty lgsg mencubit suaminya.

"Gimana mas? Kita pergi ya? Soalnya kita kan udh lama bgt ga jalan2 ke Jakarta?" bujuk Caty manja.

"Lama apaan? Baru sebulan yg lalu kita ke rumah budemu yg namanya Hety." ujar Denny.

"Yah udah. 1 bulan kan lama. Ada 30 hari jumlahnya. Kali 24 jam, berapa tuh?"

Denny puyeng.

"Gimana mas? Kita pergi ya? Bete niyh d Bandung aja."

"Iya deh, kita pergi."

"Asyiiikkk. Bintang...kita ke Jakarta lagi, sayaaannggg..." teriak Caty melangkah ke kamar utk menjumpai anak perempuan mereka. Lalu Denny mendengar celotehan istrinya tentang perjalanan yg bakal mereka lakukan dr Bandung ke Jakarta. Pasti mengasyikkan.

So.... Hari jumat, pulang kerja, setelah istirahat sebentar, Denny dan keluarganya bersiap2 berangkat ke Jakarta. Sengaja mereka berangkat sehari sblm acara agar tdk terlalu capek. Dan setelah semua siap, merekapun berangkat dgn mengendarai Alphard Silver kesayangan Denny.

"Mas, di depan kan ada Telaga Warna, kita berhenti bentar disana ya?" terdgr suara Caty, yg duduk di sebelahnya. Sementara Bintang terdtidur di kursi belakang.

"Kita kan mau cepat smp k Jakarta. Ngapain singgah2 lagi sih?" tanya Denny kurang setuju.

"Sebentar aja mas. Aku suka bgt sm tempat itu. Adem banget. Kl ga sekarang, saat kita ke Jakarta, kapan lagi kita santai2 di tempat wisata itu?"

"Iya pa. Ayo kita ke Telaga Warna." tiba2 terdgr suara Bintang dr belakang. Akhirnya, setelah kalah suara, Denny pun setuju utk singgah sebentar ke Telaga Warna, yg letaknya di pertengahan antara Bandung dan Jakarta.

Sesampainya di telaga Warna, merekapun berhenti. Caty dan Bintang segera berlari ke tepi telaga yg indah tersebut, sementara Denny memarkirkan mobilnya. Tak berapa lama, diapun bergabung dgn anak dan istrinya. Saat itu, dia mendengar Caty berceloteh tentang tempat2 di Jakarta yg akan mereka datangi selagi mereka disana. Kebetulan juga bude Lala tinggal dekat Ancol. Jd mereka bisa jalan2 ke pantai Ancol. Dan entah apa lg celotehan Caty pd Bintang, putri mereka yg mendengarkan dgn antusias. Setelah satu jam lebih, merekapun kembali meneruskan perjalanan.

"Mas, kita singgah ke toko Roti di simpang itu ya." ujar Caty kemudian.

"Okey." Denny pun segera melarikan mobilnya. Hari sudah menjelang senja saat mereka sampai di toko Roti. Caty keluar sendiri karena Denny malas keluar dr mobil. Sementara Bintang tertidur krn capek.

Tak berapa lama, Caty kembali dgn sekantung besar roti di tangannya. Dia tersenyum seraya duduk dan berceloteh tentang roti2 yg dibelinya. Saat itu, Denny merasa seperti mencium aroma melati bercampur menyan. Membuat kuduknya merinding.

"Ayo mas, tancap." kata istrinya membuat Denny cepat2 menggas mobilnya.

Sementara itu, seorg wanita, yg tak lain dan tak bukan adalah Caty, terbengong melihat suaminya menjalankan mobilnya dan meninggalkan dirinya sesaat setelah seorg wanita masuk ke dalam mobil mereka.

"Mas.... Maaaassss...!!" teriak Caty memanggil2 suaminya sambil mencak2 marah.

Di mobil, Denny sama sekali tdk tau apa yg sdg terjadi. Semuanya telihat biasa saja. Hanya entah kenapa, dia melihat Caty tiba2 tampak sangat manja padanya. Dia menyandarkan kepalanya di pundak Denny. Saat itulah Denny kembali mencium aroma melati bercampur menyan. Ternyata dr rambut istrinya. Dalam hati, Denny akan membelikan Caty shampoo dr luar negeri agar rambut istrinya tdk beraroma menakutkan spt skrg ini.

Smp di jakarta, mereka segera mencari hotel utk menginap. Setelah membaringkan Bintang di tempat tidur, Caty langsung mengajak Denny mandi bareng. Tumben, pikir Denny. Ga biasanya Caty bertingkah romantis begitu. Apa krn suasana hotel yg temaram ya? Tp Denny ga perduli. Hny org bodohlah yg menolak ajakan istri utk mandi bareng...hehehe

*memble pd mupeng tuh!

Esoknya, Caty memilih2 gaun yg hendak dia kenakan utk pesta bude Lala. Ternyata pilihannya jatuh pd gaun warna hijau daun. Pas banget dgn kulitnya yg putih. Caty tampak sangat cantik sekali hari itu.

Di pesta, Caty tampak sangat bergembira. Demiki
an juga Bintang. Semua keluarga senang dgn kedatangan Denny dan keluarganya. Lalu saat acara foto2, Caty mulanya menolak utk ikut. Tp krn di desak, akhirnya dia mau juga foto disana sini bersama seluruh keluarga besar mereka. Malam itu, Caty benar2 mjd sosok yg sempurna yg disukai semua org. Heran juga Denny melihatnya. Tp dia asyik2 saja. Ga begitu perduli selagi menurutnya smua tampak wajar.

Usai pesta, mereka kembali ke hotel. Sebenarnya bude Lala meminta mereka menginap di rumahnya, namun Denny dan Caty menolak dgn halus, krn mereka sdh terlbh dahulu mengambil hotel.

Di hotel, Caty tampak begitu manja, mesra, romantis dan sangat menggoda. Malam itu...akhirnya mereka lalu dgn penuh keringat.

Hmmm

Esok paginya, walau badan bagai mau rontok, Denny terpaksa bgn krn istrinya Caty sangat bersemangat hendak keliling jakarta. Demikian juga anak mereka Bintang. Akhirnya stelah puas mengunjungi bbrp tempat dan shopping segala macam barang, mereka pun kembali ke bandung. Tp anehnya, Caty kembali meminta singgah ke telaga warna.

"Utk apa lg sih? Apa ga puas muter2 di jakarta?"

"Aku suka tempat itu. Sdh spt rumah bagiku." kata Caty manja. Mau tak mau Denny ngikut aja.

"Mas, makasih ya atas kenangan yg indah ini. Aku ga akan melupakannya." tiba2 Caty berkata dgn wajah sedih.

"Kamu ini bicara kok ky gitu? Kaya ga ada hari lain yg bakal menyenangkan saja." ucap Denny tertawa.

Tapi Caty tampak serius, "Pokoknya aku merasa sangat bahagia bisa bersama mas. Aku cinta padamu, mas." katanya mencium Denny.

Lalu alangkah terkejutnya Denny saat sekonyong istrinya melangkah ke arah telaga dan langsung terjun kedalamnya.

"Caty!!" teriak Denny terkejut. Bintang menjerit2 melihat mamanya terjun ke dlm telaga dan ga muncul2 lg. Sementara itu, Denny menjerit2 memanggil istrinya, lalu terjun ke telaga. Bbrp pengunjung pria di tempat itu ikut terjun mencari. Yg wanita sibuk mendiamkan Bintang.

Tak berapa lama, Denny kembali ke darat dgn tangan hampa. Istrinya hilang tak berbekas.

Dgn hati yg penuh duka, Denny dan Bintang kembali ke rumah di bandung. Maksud hati, nanti sampai di rumah, Denny akan menghubungi seluruh keluarga dan kembali mencari Caty di telaga bersama bala bantuan yg akan dia bawa. Namun begitu sampai rumah, Denny heran melihat lampu rumah mereka menyala. Lalu saat Denny turun dr mobil, tiba2 pintu rumah terbuka dan bertebanganlah bermacam2 sendal dan sepatu ke arahnya.

"Caty? Kau kok ada disini?" teriak Denny di sela2 lemparan sepatu.

"Dasar kamu mas tukang selingkuh. Beraninya kamu kembali kerumah dan belagak bego setelah selingkuh sama wanita lain!! Aku benci kamu!!" teriak Caty hendak memukul Denny. Saat itulah Bintang muncul dan menangis seraya memeluk mamanya.

"Mamaaa... Mama jgn terjun lagi ke danau ya?... Jgn tinggalkan Bintang sm papa ya?...huhuhu..." tangis anak itu membuat Caty terdiam.

Akhirnya Denny menceritakan apa yg sdh terjadi di telaga warna. Makanya dia terkejut melihat Caty. Namun dia senang krn istrinya msh hidup.

Akhirnya, setelah saling bertukar cerita, Caty dpt mengerti, wl msh sedikit tdk percaya sm Denny.

Esoknya, Ivan dtg ke jakarta setelah di telepon Denny. Dia bersaksi bhw mereka semua memang melihat Denny dtg bersama Caty dan bintang. Dan dia jg m
embawa foto2 pernikahannya, yg semuanya tdk ada foto Caty. Bhkan foto Bintang berduaan bergandengan dgn Caty, juga terlihat hny Bintang memeluk ruang kosong.

Caty kemudian paham bahwa ternyata wanita yg ikut bersama Denny di dpn toko roti adalah makhluk halus. Dia tdk jd marah sm Denny. Malamnya, Denny bermimpi. Seekor reptil berwarna hijau, berkepala manusia yg mirip dgn istrinya mendatanginya.

"Maaf ya mas, aku sdh menyusahkanmu. Saat di telaga, aku mendengar istrimu bicara semua yg indah2 ttg jakarta. Aku jd penasaran dn ingin lihat. Jd diam2 aku ikut d dlm mobilmu. Dan saat istrimu membeli roti, aku cepat2 menjelma menjadi dia, agar bisa leluasa bersamamu ke jakarta. Tapi sungguh aku bahagia saat itu. Dan aku benar2 mencintaimu. Tp istrimu jg mencintaimu. Dan kamu adalah miliknya. Aku tdk mungkin mengharapkanmu. Sekalian aku minta maaf ya mas. Aku doakan semoga kamu dan istrimu langgeng selama2nya. Aku pergi." kemudian makhluk itu menghilang, dan Denny terbangun. MasyaAllah... Pikirnya. Lalu... Alhamdulillah. Sesuatu banget...

TAMAT
 
 
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar